May 12, 2013

Once, I sat with Malcomx

Hola! Straightly, i wanna talk about Biography or Autobiography or Otobiography or whatever you named it. I've finished Malcomx's recently. Sama halnya euforia sehabis baca buku-buku biografi sebelum ini, felt the moment like you had known someone's secret, the moment you excited yet gain your knowledge in the same time. Perasaan dan experience yang luar biasa buat saya pribadi.

Semacam shock-moment bisa banget ditemuin di buku-buku biografi. itu alasan paling utama saya suka buku biografi, dibuat kaget-kaget sama apa aja yg diceritain, ditambah ini real-life-story. Experience yang gak bisa seenaknya kita dapet dari buku fiktif tentunya. 

Pertama, saya gak bohong kalo pilih baca buku biografi pasti pilih tokoh yang saya favoritin atau gak yang menurut saya terlibat sama topik besar di dunia. contohnya waktu baca biografi Bruce lee disaat emang lagi lincah-lincahnya nontonin filmnya atau baca Steve jobs yang pada saat itu emang lagi best seller bukunya. Tenang aja, menurut saya, poin dimana kita baca biografi bukan diawal kita pilih seorang tokoh, poin utama justru adalah ketika kita selesai baca.

Baca biografi menurut saya itu bukan buat nantinya kita jadi tergila-gila atau terdikte sama kisah hidup seorang tokoh. Yang perlu diinget, Biografi itu mungkin dibuat dari ratusan pandangan, ratusan sisi dan ratusan pihak. Justru disini buku macem ini yang buat kita belajar supaya pandangan kita lebih netral dan bijak. 

Berikut beberapa tips baca buku biografi ala Dynta :

1. Temui tokoh sesuai curiosity kita. jadi misalkan kita lagi pengen tau soal perang dunia, ya pilih tokoh yang banyak terlibat disitu. Sebenernya gak masalah sih asal random atau pilih sesuai resensi di belakang buku yang misal kebetulan aja menarik, cuman ya namanya biografi menurut saya ada fase dimana halaman-halaman dibeberapa bagian itu boring dan gak menarik, jd untuk menghindari banyaknya momen boring, mending pilih yang buat kita emang penasaran

2. Kenali juga sang author. terkecuali buat otobiografi (yaeyalah), latar belakang author menurut saya penting banget sama gimana dia keluarin sisi seorang tokoh. Kayak contohnya Walter Isaacson yang mengeluarkan sisi zionis seorang Einstein, yang sama halnya dia keluarin latarbelakang yahudi nya si Steve Jobs (no offense ya. bukan berarti saya under-estimated sama karya isaacson loh). 

3. Kalo mampu dan ada waktu, lebih baik baca biografi yang berbeda-beda author. ya intinya sih buat nambah jarak pandangan kita aja, toh kalo bikin biografi pun si author mesti belajar juga dari buku-buku sebelumnya.

Wrap ! Selamat menambah wawasan dari biografi teman-teman ! :)

No comments: